Senin, Juli 27, 2009

Inspirasi dari Buku

Baru aja selesei baca bukunya Fira Basuki, Ms B: Yin Yang? Emang Gitu Kalee, selalu deh kalo abis baca bukunya Fira Basuki, selalu terkesan gitu... enatah karena gaya bahasanya ataupun gaya ceritanya yang selalu menarik aja... keseharian kta yang kadang ga terpikirkan... kaya pas Ms.B membeli Durian di pinggir jalan trus di boongin ma penjualnya, bilangnya manis tapi ga manis, eh pas Ms.B protes yang ada malah dibalik dimaki penjualnya "udah beli bawa mobil, mentang-mentang kaya, kaya-kaya ga mau mbayar" buset deh... trus dengan entengnya Ms.b jawab "eh mas mentang-mentang Miskin tapi ga jujur. nih ambil uangnya buat ketidakjujran mas!!!"

hmm... sering banget gw ngerasain situasi kaya diatas... tapi rasa2nya kok gw ga berani ya bertindak kaya Ms. B ini.. kayaknya malah galakkan penjualnya daripada pembelinya... tapi setelah membaca cerita di buku ini, bertekad... mencoba cara Ms.B kalo-kalo dizalimin ma pedagangnya lagi...

Sabtu, Juli 25, 2009

Kantong Keresek...



Waspadai Kantong Plastik Hitam dan Wadah Kue!

Wadah plastik menjadi tempat yang praktis dan juga sering digunakan oleh banyak orang saat ini. Selain mudah dibersihkan, warnanya menarik dan harganya murah. Tapi apakah wadah plastik aman digunakan untuk makanan? Coba simak info lengkapnya di sini!

Makin seringnya penggunakaan plastik untuk kebutuhan sehari-hari menjadikan kita harus lebih waspada. Pasalnya, wadah plastik yang digunakan untuk membungkus makanan belum tentu baik bagi tubuh Anda. Kandungan kimia dalam proses pembuatannya patut kita waspadai apalagi kalau wadah plastik yang digunakan untuk membubngkus makanan si kecil.

Plastik yang akan digunakan untuk membungkus makanan sebaiknya harus memiliki tanda khusus yang menandakan aman untuk makanan atau dikenal dengan istilah food grade. Plastik hitam yang sering kita jumpai dan banyak orang gunakan untuk membungkus makanan kering ternyata memiliki tingkat keamanan paling rendah.

Menurut hasil pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan Badan POM RI, plastik kresek berwarna hitam merupakan salah satu plastik yang harus diwaspadai. Mengapa? Karena plastik ini merupakan hasil proses daur ulang yang tidak diketahui apakah sebelumnya plastik ini merupakan bekas pestisida, limbah rumah sakit, atau mungkin yang lainnya. Hal ini telah tercantum dalam Surat Edaran Pemerintah No : KH.00.02.1.55.2890.

Kadang masih saja ada orang yang menggunakan plastik kresek sebagai wadah makanan siap santap. Meskipun makanan tersebut merupakan makaann kering, tapi tetap saja ada sekian persen zat aditif yang menempel pada makanan tesebut. Kalau makanan kering saja tidak boleh ditempatkan dalam plastik kresek, apalagi makanan yang mengandung minyak dan panas. Karena panas dan minyak mampu meluruhkan zat-zat tersebut lebih cepat.

Selain plastik kresek, jenis wadah plastik lainnya yang patut diwasapdai adalah plastik kemasan makanan yang berbahan dasar Polivinil Klorida (PVC). Biasanya plastik seperti ini ditemui pada wadah kue tart yang berwarna bening dengan alas berwarna cokelat. Tapi kandungan PVC di dalamnya tidaklah terlalu besar, meskipun begitu harus tetap diwaspadai.

Mengapa PVC berbahaya? PVC terbuat dari monomer vinil klorida yang dapat terlepas dan bercampur ke dalam makanan yang berlemak, mengandung alkohol, berminyak dan terlebih lagi dalam keadan panas. Dalam pembuatan plastik polivinil klorida(PVC) biasanya dicampurkan senyawa penstabil berupa Pb(timbal), kadmium(Cd). timah putih (Sn) dan masih banyak zat lainnya.

Efek samping yang ditimbulkan oleh zat-zat tadi diantaranya, mengakibatkan kanker hati jika digunakan dalam waktu yang lama, timbal merupakan racun bagi ginjal dan syaraf, kadmium juga bisa merusak hati dan menyebabkan kanker paru-paru.

Kerusakan yang diakibatkan dari plastik-plastik ini memang tak terjadi secara langsung, tapi jika digunakan terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama akan menimbulkan kerusakan pada organ tubuh Anda. Plastik yang digunakan sebagai wadah makanan sebaiknya pilihlah yang bening, jangan memilih yang berwarna hitam.

Jangan menaruh makanan yang berminyak, berlemak, apalagi panas ke dalam plastik agar tidak terjadi peluruhan zat aditif ke dalam makanan. Gunakan wadah plastik yang memiliki jaminan bahannya food grade atau aman untuk makanan. Untuk para Ibu yang sering membuat bekal untuk si kecil, perhatikan selalu wadah bekal si kecil dan juga tempat minumnya. Pastikan setiap wadah yang digunakan sudah bertanda aman untuk makanan.



Waduuuh.... serem banget......mesti hati-hati sekarang...






Minum Kopi = Pendidikan Anak Usia Dini???


Secangkir Kopi Cafe Dapat Biayai Tiga Balita

Ngopi di mana Anda hari ini? Kafe dekat kantor, mal? Kira-kira berapa biaya yang biasa kita habiskan untuk segelas kopi tiap kali kumpul atau ngobrol bareng teman? Tahukah Anda, segelas kopi yang kita beli dapat membiayai 3 anak balita menjalani pendidikan anak usia dini (PAUD).
Di desa Benda, kecamatan Cicurug Sukabumi kita bisa melihat fenomena yang mengharukan. Anak-anak balita setiap pagi menapaki jalan panjang curam dan berliku untuk sampai di sekolah, sebuah Taman Posyandu. Mereka tampak bersemangat walau ke sekolah dengan hanya beralaskan sandal. Orang tua mereka rata-rata bekerja sebagai buruh pabrik, petani, tukang batu, pedagang es, tukang ojek. Mereka di sana belajar gratis tanpa dipungut bayaran. Bukan hanya bermain sambil belajar, tapi mereka juga diajarkan cara hidup sehat.
Mari mulai hari ini kita renungkan, setiap kali kita minum segelas kopi di kafe, bisa berarti banyak untuk balita Indonesia. Selamat ulang tahun anak-anak Indonesia! Jangan lupa memeluk dan mencium anak, keponakan kita hari ini. Mari satukan cinta untuk balita Indonesia.


Wah.... baca artikel diatas jadi kesindir nih... secara punya cafe kopi langganan di daerah Balai Pustaka, Jakarta... dan selalu hampir tiap 2 minggu sekali muncul disana...:)

Mulai sekarang...mencoba mengurangi datang ke cafe itu deh... siapa tau bisa membantu pendidikan anak Indonesia... Amin!!!

Ayah Yang Tega Melindas Kaki Anaknya...

Ayah Pelindas Kaki Anak ke Kereta Ditangkap
Petualangan Puryanto (28), tersangka yang nekat memotong kaki anaknya yang bernama Endi Tegar Kurniadinata (3,5) dengan cara melindaskannya di atas rel kereta api berakhir sudah. Pria asal Desa dan Kecamatan Mejayu, Madiun ini dibekuk 4 petugas Resmob Polres Madiun saat mencangkul di Pulau Bangka.

Kejaaaammmmmmmmmmmmmmmmmmm.......
betapa teganya seorang ayah berbuat seperti itu... tidakkah dia tahu, si anak akan merasakan sakitnya seumur hidup?? bukan hanya karena dia kehilangan kakinya, tetapi juga jauh dalam hatinya, dia akan merasakan sakit hati yang amat sangat... Dari artikel yang gw baca di koran Sindo, hari Sabtu, 25 Juli 2009, si bapak melakukan hal tersebut karena cemburu istrinya dekat dengan lelaki lain, sehingga untuk membalas dendam, dia berusaha membunuh anaknya. Kenapa masalah orang tua, anak yang selalu mendapat getahnya??


Hukuman paling pantas menurut gw siy... lindes lagi aja kaki si bapaknya... biar dia merasakan betapa kejamnya perbuatan yang dia lakukan...